Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang menjadi penyangga kehidupan sehingga keberadaannya menjadi tak tergantikan. Untuk itu, diperlukan upaya pemanfaatan hutan yang didasarkan pada prinsip – prinsip keberlanjutan (sustainable) yakni keseimbangan pengelolaan sumberdaya hutan antara kelangsungan fungsi hutan dan ekosistemnya serta sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini merupakan pandangan dan realita yang tidak dapat diabaikan bahwa hubungan antara hutan dengan masyarakat dalam perspektif historis bersifat melekat. Ini berarti, pengelolaan sumberdaya hutan tidak terlepas dari eksistensi dan keberadaan peran masyarakat baik dari aspek sosial, budaya maupun ekonomi.
HKm Sambelia dengan kondisi tanaman kayu dan MPTs seperti sengon, sonokeling, mahoni, mente, lamtoro yang telah memiliki tajuk lebar, tidak memberikan ruang terhadap cahaya matahari menyebabkan terbatasnya pengembangan tanaman tumpangsari/strata bawah yang dapat diusahakan. Ditambah lagi dengan kondisi alam yang kering dan kelangkaan sumber air lagi dengan kondisi tanah yang berbatu serta tekstur liat berdebu.
Melalui Program Kemakmuran Hijau (MCA-Indonesia) di Desa Sugian Kec. Sambelia Lombok Timur, Konsorsium KPSHK bersama KONSEPSI NTB berupaya mengatasi sejumlah hal penting yang selama ini menjadi hambatan dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat yang hidup di sekitar kawasan secara berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan mendorong peran dan keterlibatan perempuan dalam pengelolaan sumberdaya alam. Partisipasi dan peningkatan kapasitas masyarakat khususnya peran kelompok perempuan menjadi hal penting yang dapat mendorong terlaksananya pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Bangkit Bersama Desa Sugian Kec. Sambelia Lombok Timur adalah bentuk dari semangat kelompok perempuan di Desa Sugian untuk berpartisipasi dalam upaya untuk menggapai kemandirian ekonomi dan menjamin tercapainya tata kelola kawasan hutan yang lebih baik dan berkelanjutan di Kawasan HKm Sambelia Lombok Timur.
KWT Bangkit Bersama berdiri pada Agustus 2017 bersamaan dengan masuknya Program PSDABM (Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat) di Kawasan HKm Sambelia. Keberadaannya menjawab kebutuhan kelompok Perempuan dalam hal ini para ibu di Desa Sugian untuk mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan potensi dan hasil pengelolaan hutan (HKm) dan lahan milik yang ada di sekitar desa mereka.
Potensi HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) yang banyak dijumpai di lahan HKm Sambelia diantaranya pisang dan ubi kayu yang menjadi tanaman insentif di kawasan HKm. Selain itu kedua komoditi ini juga banyak ditanam di lahan – lahan milik masyarakat Desa Sugian. Selama ini kedua komoditi itu hanya dijual mentah tanpa memiliki nilai tambah. KWT melihat potensi komoditi tersebut untuk usaha kelompok pertama mereka jalani sebagai bentuk usaha ekonomi produktif berbasis SDA yang ada.
Sumber: http://kpshk.org/fokus/read/2017/03/10/6914/kwt-bangkit-bersama-desa-sug...